6 Jurus Jitu Presiden Jokowi Ini Dinilai Tidak Bisa Bantu Stabilkan Rupiah yang Anjlok - Harsindo.COM. Paket Kebijakan Jokowi Tak Bantu Stabilkan Rupiah. Menurut Analis Keuangan Yanuar Rizki menyebutkan, pemerintahan Jokowi seharusnya mengarahkan kebijakannya dengan memberikan insentif pajak terhadap perusahaan-perusahaan yang melakukan impor kebutuhan primer, sehingga dapat melindungi harga pangan dan energi di masyarakat.
Sejumlah kalangan meragukan efektivitas paket kebijakan ekonomi dalam meredam pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mereka menilai paket ekonomi yang dirilis pemerintah tidak dapat menstabilkan kembali nilai tukar saat ini.
"Harusnya kemarin itu Presiden memberikan insentif pajak untuk perusahaan-perusahaan yang melakukan impor untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. Harus dipastikan bahwa dia akan jual hasilnya ke masyarakat dengan harga tepat selama satu tahun,: kata Yanuar.
“Misalnya, kalau saya sekarang sebagai orang yang impor pangan, terus saya diberikan insentif itu sepanjang saya memberikan kepastian harga pangan itu tetap. Pasti saya akan melakukan heading mata uang di saya,” tambahnya.
Presiden Joko Widodo mengeluarkan paket kebijakan fiskal untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, Senin (16/3) gan harsindo.com. Ada enam paket kebijakan ekonomi di antaranya :
1. Pemberian insentif pajak (tax allowance) kepada perusahaan yang melakukan reinvestasi di dalam negeri dari keuntungan yang didapatnya.
2. Perlindungan produk dalam negeri melalui Bea Masuk Anti Dumping Sementara (BMADS) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara (BMTPS).
3. Mendorong penggunaan biofuel hingga 15% sehingga bisa menghemat devisa yang dipakai untuk impor solar.
4. Pembentukan perusahaan reasuransi domestik.
5. Penerapan bebas visa masuk Indonesia bagi 30 ngara.
6. Kewajiban menggunakan letter of credit (LC) untuk produk-produk sumber daya alam.
Sejumlah kalangan meragukan efektivitas paket kebijakan ekonomi dalam meredam pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mereka menilai paket ekonomi yang dirilis pemerintah tidak dapat menstabilkan kembali nilai tukar saat ini.
"Harusnya kemarin itu Presiden memberikan insentif pajak untuk perusahaan-perusahaan yang melakukan impor untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. Harus dipastikan bahwa dia akan jual hasilnya ke masyarakat dengan harga tepat selama satu tahun,: kata Yanuar.
“Misalnya, kalau saya sekarang sebagai orang yang impor pangan, terus saya diberikan insentif itu sepanjang saya memberikan kepastian harga pangan itu tetap. Pasti saya akan melakukan heading mata uang di saya,” tambahnya.
Presiden Joko Widodo mengeluarkan paket kebijakan fiskal untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat, Senin (16/3) gan harsindo.com. Ada enam paket kebijakan ekonomi di antaranya :
1. Pemberian insentif pajak (tax allowance) kepada perusahaan yang melakukan reinvestasi di dalam negeri dari keuntungan yang didapatnya.
2. Perlindungan produk dalam negeri melalui Bea Masuk Anti Dumping Sementara (BMADS) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara (BMTPS).
3. Mendorong penggunaan biofuel hingga 15% sehingga bisa menghemat devisa yang dipakai untuk impor solar.
4. Pembentukan perusahaan reasuransi domestik.
5. Penerapan bebas visa masuk Indonesia bagi 30 ngara.
6. Kewajiban menggunakan letter of credit (LC) untuk produk-produk sumber daya alam.
0 Response to "6 Jurus Jitu Presiden Jokowi Ini Dinilai Tidak Bisa Bantu Stabilkan Rupiah yang Anjlok"
- Berkomentarlah dengan sopan dan bijak sesuai dengan isi konten.
- Komentar yang tidak diperlukan oleh pembaca lain [spam] akan segera dihapus.
- Apabila artikel yang berjudul "6 Jurus Jitu Presiden Jokowi Ini Dinilai Tidak Bisa Bantu Stabilkan Rupiah yang Anjlok" ini bermanfaat, share ke jejaring sosial.
Konversi Kode